Pengikut

Juli 27, 2009

CN rasio

Masalah Analisa Rasio C/N Kompos TKKS

Rasio C/N adalah salah satu parameter penting untuk mengetahui kualitas kompos. Rasio ini digunakan untuk mengetahui apakah kompos (baca: bahan organik) sudah cukup ‘matang’ atau belum. Rasio C/N ini juga diatur di dalam SNI ataupun KepMenTan tentang kualitas kompos. Di dalam SNI rasio C/N kompos yang diijinkan adalah 10 – 20, sedangkan di dalam KepMenTan rasio C/N kompos yang diijinkan berkisar antara 20.

Selain pengamatan secara visual/fisik, analisa rasio C/N adalah parameter yang diuji pertama kali. Analisa rasio C/N digunakan untuk mengkonfirmasi pengamatan secara visul/fisik. secara fisik, kompos TKKS yang sudah cukup matang ditandai dengan: perubahan warna menjadi berwarna coklat tua,lunak dan mudah dihancurkan, tidak berbau menyengat, suhu mendekati suhu ruang. Rasio C/N kompos yang sudah cukup matang berdasarkan literatur berkisar antara 20 – 30.

Di sini masalah mulai muncul. Ternyata berdasarkan pengalaman,menganalisa rasio C/N kompos TKKS tidak semudah untuk kompos-kompos yang lain. Hasil analisa kadang-kadang tidak masuk di akal. Misalnya saja, ada hasil analisa rasio C/N kompos TKKS yang 135, 90, dan 100. Padahal TKKS segar rasio C/N berkisar antara 50 – 60. Mustahil, rasio C/N-nya kompos lebih tinggi daripada bahan bakunya. ….. ????????

Pengalaman ini membuat aku berfikir, apanya yang salah. Apakah metode pengomposanku yang kurang baik atau analisanya yang kurang benar? Untuk lebih menyakinkan aku, analisa dilakukan di dua lab yang berbeda. Ternyata hasil dari kedua lab ini berbeda juga. Semakin pusing saja kepalaku memikirkan hasil analisa ini. Dugaanku ini mungkin ada yang salah dimetodenya. Setelah aku cek, ternyata metode yang digunakan sama. Aku coba berdiskusi dengan analis yang melakukan analisa ini. Aku lihat juga data-data hasil analisa yang telah dilakukan sebelumnya, bahkan data-data beberapa tahun yang lalu. Aku tanyakan juga bagaimana mereka melakukan preparasi bahan yang akan dianalisa.

Dari diskusi-diskusi ini, mulai ada titik terang di mana letak kesalahannya. Ini baru dugaanku. Mungkin yang menyebabkan hasil analisa yang bermacam-macam dan aneh-aneh itu adalah preparasi bahan yang kurang baik. Kompos TKKS memiliki karakteristik yang berbeda dengan kompos-kompos yang lain. TKKS berserat dan serat ini belum benar-benar hancur pada saat pengomposan. Serat-serat ini sangat liat dan sulit dihancurkan. Meskipun sudah diblender sehalus mungkin, bentuknya masih berserat-serat. Jika di ayak dengan ayakan 60 mesh, masih banyak yang tersisa. Artinya mungkin sampel yang dianalisa tidak mewakili contoh komposnya.

Aku punya keinginan untuk melakukan studi tentang analisis rasio C/N untuk kompos TKKS. Tujuannya untuk mendapatkan metode preparasi yang akurat dan bisa dipercaya untuk mengambarkan rasio C/N sebenarnya dari kompos TKKS ini.

Tidak ada komentar: